JAKARTA, KOMPAS.com — Di sela sambutannya dalam acara pembukaan IBBEX 2010, Kamis (23/9/2010), Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta BUMN mempertahankan jumlah gaji dan insentif yang patut di lingkungannya masing-masing.
Menurut Yudhoyono, mekanisme ini menjadi salah satu upaya mewujudkan good corporate governance dan free corruption company. "Korupsi, tadi saya garis bawahi tidak ada toleransi, zero tolerance corruption, di lingkungan BUMN. Gaji dan insentif pertahankan dalam jumlah yang patut," ungkapnya di Jakarta Convention Center.
Yudhoyono mengutip pelajaran yang diperolehnya dari krisis global tahun lalu di mana banyak perusahaan di negara lain memberlakukan gaji dan insentif yang tinggi. Namun akhirnya tak bertahan ketika krisis datang. "Sebagian direktur BUMN gajinya jauh di atas presiden. Tidak apa-apa, yang penting kinerjanya baik. Jangan sampai gajinya ada yang sepuluh kali lipat dari presiden, tapi ternyata tidak lebih sergap dibandingkan presiden dan kemudian kinerjanya begitu-begitu saja," sentil Presiden.
Yudhoyono juga mendorong agar semua BUMN berkontribusi dalam meningkatkan produk domestik bruto menjadi lebih baik lagi.
Selain itu, Presiden juga meminta agar fungsi BUMN sebagai public service obligation (PSO) terus dijalankan sesuai peraturan. "PSO bekerja sama dengan UMKM, jangan mendudukkan diri sebagai pedang untuk menebas yang lemah, tetapi pedang untuk mengayomi dan mengajak membantu yang lemah. Maka, teruskan partnership kemitraan dengan UMKM dan koperasi," tandasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA