7 November 2010

Valas Rupiah Bertahan di Bawah 8.900

INDONESIA PLASA
Pedagang mata uang asing menanti calon pembeli di kawasan Kwitang, Jakarta.

Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta, Jumat (5/11/2010) sore naik tipis hingga berada di bawah level Rp 8.900 per dollar, karena melemahnya dollar di pasar regional.

Nilai tukar rupiah terhadap dollar naik lima poin menjadi Rp 8.895-Rp 8.900 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.900-Rp 8.910.

Analis PT First Asia Capital, Irfan Kurniawan mengatakan, kenaikan rupiah pada Jumat sore relatif kecil, karena Bank Indonesia (BI) masih melakukan intervensi pasar.

"BI menjaga kenaikan rupiah agar tidak terlalu cepat, karena khawatir eksportir akan kerepotan menghitung agar jual produkis di pasar ekspor," katanya.

Menurut dia, rupiah akan naik tajam apabila BI tidak melakukan intervensi pasar bahkan sudah berada di bawah angka Rp 8.800 per dollar. "Kami optimis apabila BI tidak di pasar, maka posisi rupiah sebelumnya sudah berada dibawah angka Rp 8.800 per dollar," ucapnya.

Karena itu, lanjut dia keberadaanya BI yang saat ini memiliki cadangan devisa mencapai 901,6 miliar dollar AS hanya menahan penguatan rupiah. BI membiarkan rupiah menguat sesuai dengan kehendak pasar asalkan kenaikan itu tidak terlalu besar.

Faktor positif dari pasar internal yang didukung eksternal sangat mendukung rupiah untuk menguat lagi pada pekan depan.

Apalagi Bank Indonesia (BI) masih tetap mempertahankan suku bunga acuan masih di level 6,5 persen yang makin mendorong pelaku asing tetap bermain di pasar domestik. "Asing optimis Indonesia masih memberikan keuntungan yang lebih baik ketimbang di pasar Asia lainnya," ucapnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA