25 Oktober 2010

AKHIRNYA ,SAHAM KRAKATAU STEEL DI LEPAS Rp 850 PER LEMBAR

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Pabrik baja PT Krakatau Steel, Cilegon.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara menyatakan harga penawaran saham perdana (IPO) PT Krakatau Steel sebesar Rp 850. "Sudah diputuskan hari ini," ujar Sekretaris Jenderal Kementerian BUMN Mahmudin Yasin melalui pesan singkatnya kepada wartawan, hari ini (25/10).

Menurut Direktur Utama PT Krakatau Steel Fazwar Bujang mengatakan, ada tiga investor strategis besar yang bergerak di bidang industri baja, yang tertarik dengan saham perusahaannya. Bahkan, permintaan untuk mendapatkan saham melampaui perkiraan.

Perusahaan baja pelat merah itu rencananya bakal melepas 3,155 miliar lembar saham di pasar bursa. Seperti rencana sebelumnya, Krakatau Steel akan melepas sahamnya di bursa pada 10 November 2010. "Yang meminta sampai 27 miliar lembar dibandingkan penawaran 3 miliar lembar," ujar Fazwar.

Analis PT Financorfindo Nusa, Helen, memperkirakan investor lokal bakal menguasai 60 persen penawaran saham Krakatau Steel mengindikasikan bahwa mereka sangat berminat terhadap saham produsen baja terbesar di Indonesia tersebut.

"Seandainya harga perdana dilepas di harga premium di Rp 1.150 per saham pun masih cukup menarik," kata Helen. Ia memperkirakan harganya bisa naik hingga ke level Rp 1.500, sehingga masih memberikan potensi keuntungan kepada investor.

Menurut dia, prospek usaha sangat bagus karena konsumsi baja yang masih rendah sehingga potensinya masih sangat besar seiring dengan bergeraknya proyek infrastruktur di dalam negeri. Pertumbuhan ekonomi di atas 6 persen juga membuat kebutuhan baja untuk infrastruktur ke depan masih akan terus meningkat.

Kepala Riset PT Bhakti Securities Edwin Sebayang mengatakan, walau saham Krakatau dilepas di harga tertinggi, harga itu masih terhitung sangat murah. Dengan laporan keuangan per Juni 2010, rasio harga terhadap laba bersih Krakatau mencapai 18,36 kali, dengan rasio harga nilai bukunya 2,76 kali, dan nilai bukunya Rp 416,5 per saham.

Meskipun jika dibandingkan dengan Gunawan Dianjaya Steel dan Jayapari Steel, rasio harga terhadap laba bersih Krakatau masih sedikit lebih tinggi. "Tapi rasio ini tidak bisa dijadikan ukuran, karena bila dibandingkan antara Krakatau Steel dan dua pesaingnya itu ibarat Goliath melawan David," kata Edwin.

Menurut dia, dengan tambahan dana dari penjualan saham, efisiensi, dan kebutuhan baja yang akan terus tumbuh seiring dengan bergeraknya infrastruktur tahun depan, Krakatau Steel akan mampu meraup pendapatan sebesar Rp 22 triliun dan laba bersih Rp 4 triliun. Edwin memperkirakan harga Krakatau Steel tahun depan bisa mencapai Rp 2.850 per saham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA