INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Kawasan industri oleokimia di Sei Mangke, Sumatera Utara, siap ditawarkan kepada calon investor. "Pada persiapan tahap pertama, lahan 104 hektare siap dijual," kata Direktur Jenderal Pengembangan Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi di Jakarta, Senin (25/10).
Pembangunan infrastruktur selama tahap pertama pun sudah rampung, seperti gedung, fasilitas air bersih, dan pembangkit listrik. Sei Mangke juga tengah mengembangkan industri pengolahan kelapa sawit, yang mampu meningkatkan kapasitas pengolahan dari 30 ribu ton menjadi 75 ribu ton tandan buah segar.
Pengembangan infrastruktur kawasan tahap pertama yang sudah rampung itu ternyata sudah mengundang minat sejumlah investor untuk menggelontorkan dananya. Di antara para investor tersebut adalah Ferrostaal AG, perusahaan investasi minyak internasional asal Jerman.
Pemerintah berencana mengembangkan lima kawasan ekonomi khusus hingga 2014. Kementerian Perindustrian menawarkan sejumlah cluster industri untuk dijadikan kawasan khusus. Salah satunya adalah cluster industri oleokimia atau industri hilir kelapa sawit di Sei Mangke.
Rencananya, pemerintah akan mengembangkan Sei Mangke seluas 1.400 hektare. Namun Kementerian ingin memperluas kawasan tersebut menjadi 3.000 hektare. "Kalau dengan master plan yang lebih besar, kita bisa membangun sarana pendukung lain, seperti hotel dan lapangan golf," ujar Dedi.
Pada tahap pertama, pembangunan infrastruktur diselesaikan untuk 104 hektare. Tahap kedua akan dilakukan pembangunan di lahan 530 hektare. Sedangkan tahap terakhir dibangun 760 hektare. Setelah tahap persiapan selesai, pemerintah menyiapkan langkah berikutnya dengan membangun infrastruktur pendukung.
Salah satunya rel kereta api sepanjang 40,86 kilometer, yang menghubungkan Sei Mangke dengan Pelabuhan Kuala Tanjung. Dedi mengatakan, untuk menyiapkan jalur tersebut, dibutuhkan dana sedikitnya Rp 418 miliar. Saat ini rel yang sudah terbangun sepanjang 15,75 kilometer.
Pembangunan rel sepanjang 6,86 kilometer dari kawasan industri ke jalur kereta yang sudah ada membutuhkan dana Rp 7-8 miliar. Adapun pembangunan rel kereta yang sudah ada ke pelabuhan sepanjang 18,25 kilometer memerlukan sekitar Rp 400 miliar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA