Roselin Gozal, owner Tadashi Boutique di Indonesia, memulai kariernya tujuh tahun lalu. Berawal dari membuka butik kecil di bilangan Jakarta Utara, ia merintis usahanya. Untuk memenuhi koleksinya, Roselin berburu keliling negara-negara Eropa dan Amerika. Seiring berjalannya waktu, ternyata kebanyakan koleksi yang dicari memiliki desain kontemporer. “Desain tersebut cocok bagi wanita urban di Jakarta maupun di kota-kota besar di Indonesia yang suka pakaian berkelas tapi ngga terlalu ribet,” ia menerangkan.
Dari fashion show ke fashion show lainnya di luar negeri, Rose selalu memperhatikan apa yang diminati oleh kebanyakan pecinta fashion di Indonesia. “Dari pengalaman itu, bajunya Tadashi Shoji banyak yang berminat. Dilihat dari segi harga, kualitas dan pelayanan klop,” katanya. Hingga pada akhirnya, butik yang dimilikinya sejak awal beralih menjadi toko yang terkonsep atau showroom. “Sekarang ada di City Loft Sudirman unit 2515, konsepnya bukan mal, kalau konsumen mau melihat harus RSVP dulu, bikin appointment,” ucap Roselin lagi.
Diakui Roselin, ia tertarik untuk membuka Tadashi Boutique di tahun 2003 karena menyukai fashion. Alasan lainnya adalah saat berkuliah di Amerika, istri Taufan Wijayasakti ini mengalami perkembangan fashion yang sangat cepat dari tren yang satu ke tren yang lainnya. “Ditambah lagi, saya juga melihat barang yang masuk ke Indonesia, kalau mahal ya mahal sekali dan kalau murah ya murah sekali. Nggak ada yang in between. Sehingga saya ingin menghadirkan sesuatu untuk konsumen di Indonesia,” papar perempuan kelahiran Ujung Pandang, 23 November 1973 ini. Dari sisi ekonomi, Roselin melihat bahwa Indonesia sebagai emerging market, pertumbuhannya semakin tahun semakin meningkat.
Tadashi Shoji sendiri adalah desainer pemilik Tadashi Shoji Collection. Tadashi pernah bekerja di New York City sesuai dengan bidangnya, yakni contemporary art scene. Tadashi juga pernah bekerja dengan seorang desainer terkenal Bill Whitten. Pada tahun 70-an, hampir semua kalangan artis memesan karya-karya Whitten, dan Tadashi menciptakan desain untuk A-List bintang seperti Elton Jhon, Stevie Wonder, Neil Diamond, The Jacksons serta Earth, Wind & Fire.
Pada 1982, Tadashi membuka fashion house yang bertempat di Los Angeles. Perusahaan tersebut kini telah berkembang dengan membawahi 4.000 departemen, khususnya bidang toko pakaian di seluruh dunia, seperti Neiman Marcus, Nord-strom, Saks Fifth Avenue, Bloomingdale’s dan Macy’s. Merek-merek baju tersebut sudah tersebar di pertokoan kalangan atas seperti Isetan, Epoca the Shops, dan Anniversaire Omotesando.
Tidak mengherankan, dengan latar belakang Tadashi Shoji di bidang fashion membuat Roselin memilih untuk memasarkan produk-produk sang desainer di Indonesia. “Tadashi juga sangat support kami. Orang Indonesia kan sangat personalize, dan dia mau buat untuk tamu-tamu saya,” ungkap Roselin. Ia pun belum merencanakan untuk menggaet desainer lain hingga saat ini. “Karena setiap season selalu create something new. Jadi tamu saya selalu loyal dengan brand dia (Tadashi),” tandasnya.
Memang benar pepatah seorang filsuf yang menyatakan, luck is what happens when preparation meets opportunity. Hal tersebut terjadi pada Roselin di awal menjalin kerjasama dengan Tadashi Shoji. Kerjasama bisnis tersebut dimulai ketika Roselin masih tinggal di Amerika. Ia mengatakan, semenjak kuliah dirinya memang sudah menggunakan baju buatan Tadashi. “Dan pertemuan dengan Tadashi juga by coincidence. Lagi buying trip ketemu dia, dan klik aja,” imbuhnya. Ketika itu, Roselin juga memang sudah berniat untuk membuka butik. Maka, keberuntungan pun berpihak kepada ibu dari Grant (11), Angelene (9), dan Phillipe (3,5) ini.
Roselin mengatakan, kiat suksesnya dalam berkarier menjadi seorang owner butik yang menjual pakaian berkelas dunia adalah kerja keras dan peluang. Ia mendapat peluang dari Tadashi untuk menjual produknya dan ia pun berkomitmen untuk terus berusaha agar merk Tadashi Shoji bisa lebih dikenal di Indonesia. Roselin meyakinkan Tadashi untuk bisa menjadi partnernya dengan menunjukkan pencapaian penjualan yang baik. “Awal mula meyakinkan Tadashi karena penjualan kami cukup bagus di Asia market. Kami juga dievaluasi untuk jumlah penjualan,” ia menuturkan.
Satu kelebihan yang menurut Roselin menjadi unggulan dari Tadashi Boutique yang dikelolanya adalah pelayanan yang maksimal. Ia menjelaskan, bukan urusan mudah bagi seseorang untuk memutuskan gaun yang hendak dikenakannya. “Untuk melayani mereka satu sampai dua jam sampai mereka puas,” ujarnya. Dengan begitu tamu-tamu yang datang ke butiknya akan selalu loyal dan terus kembali datang. Oleh karena itu ia selalu menekankan pada pekerjanya bahwa melayani konsumen dengan baik adalah hal yang paling penting dalam kegiatan penjualan.
Dalam sebulan, jumlah pelanggan yang datang dan membeli produk di butiknya rata-rata 100-200, tapi jika ada barang baru maka jumlahnya akan melonjak. Pelanggannya tidak hanya berasal dari jakarta, namun juga dari luar kota seperti Surabaya, Semarang, Magelang, Ujung Pandang, Medan dan Yogyakarta. Biasanya mereka datang sekali untuk fitting dan pada pembelian selanjutnya menggunakan ukuran yang telah disimpan datanya oleh pihak butik. Untuk model produknya sendiri dapat dilihat di website Tadashi Boutique. “Tapi saya tetap suka mereka dateng ke tempat kita untuk fitting dan kita kasih saran. Saya percaya kalau mereka pakai cantik, yang lain nanya mereka belinya dimana,” tutur Roselin.
Bekerja sesuai dengan hobi membuat lulusan California State University Fresno ini tidak kesulitan dalam menjalankan kariernya. Meski diakui ia tidak memiliki waktu luang, namun ia sangat senang melakukan pekerjaannya. “Saya tidak ada waktu luang, (pekerjaan) ini tidak ada habisnya. Karena hobi saya juga senang dan waktu terlewati dengan cepat,” katanya. Roselin pun selalu memberi masukan bagi Tadashi untuk menyesuaikan produk yang dibuatnya dengan selera Indonesia.
Ketika ditanya pendapatnya mengenai fashion di dalam negeri, Roselin hanya menjawab singkat bahwa fashion di Indonesia desainnya lebih ramai. “Saya lebih senang yang simpel karena lebih awet. Kalau baju luar lebih simpel tapi disimpan di wardrobe tetap bertahan lama. Bukan masalah branded minded untuk beli barang luar, tapi saya merasa begitu,” ia menjelaskan. Meski demikian, jika ada konsumennya yang meminta untuk menambahkan sesuatu pada produk yang dijualnya, ia akan menjalankannya sesuai dengan permintaan konsumen
Selama ini, Roselin tidak melakukan promosi secara masif untuk menggaet sejumlah pelanggan. “Saya merasa bahwa word of mouth itu advertising terbaik. Jadi penjualan lebih bagus,” ungkapnya. Target ke depan, Roselin ingin terus memperkenalkan nama Tadashi Shoji di Indonesia, serta menambah jumlah konsumennya. “Mudah-mudahan juga bisa melakukan kolaborasi atau sesuatu hal yang baru dengan Tadashi,” tandasnya lagi. Ia menambahkan pula, di tahun ini Tadashi Shoji juga akan merilis lini bridal pertamanya di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA