21 Oktober 2010

MONIKA TERJEBAK DI PERKANTORAN SELAMA 15 TAHUN

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.


Sempat tidak tertarik untuk berkarir di perkantoran, Monika Aryasetiawan justru bertahan di PT Datascrip sejak lulus kuliah 15 tahun lalu hingga sekarang dan menjabat sebagai Senior Marketing Manager PT Datascrip. “Dulu keinginannya bisa berkarier di perusahaan yang besar. Tapi pas lihat ada Canon, printernya, salesnya, dan sampai sekarang terus di marketing. Menariklah,” papar wanita berkacamata ini.

Di Datascrip inilah Monika menekuni kariernya secara serius untuk pertama kalinya. Pada awal kariernya itu, Monika sudah mendapat tantangan dari pasar, terutama dalam memasarkan kamera digital yang saat itu baru mulai muncul. Pada 1995, kamera digital belum sepopuler saat ini. “Saat itu masih konsentrasinya di inkjet printer mulai dari yang monokrom sampai yang akhirnya colour,” ujarnya. Lima tahun kemudian, pada 2000 masuklah kamera digital. Ia mengakui, bahwa dulu kamera digital membutuhkan koneksi ke komputer untuk memasukkan data. “Jadi awalnya orang pada ketawain. Katanya ini produk yang ngga laku,” tuturnya.

Selain itu, tantangan lain yang dirasakannya ketika bekerja di Datascrip saat harus bersaing dengan kompetitor. Demikian pula dengan teknologi yang terus berkembang, Monika harus terus mengikuti perkembangan tersebut. Menurutnya, teknologi yang cepat berkembang membuatnya harus terus belajar. “Dipaksakan, terutama kalau product knowledge kita harus belajar dan itu mau ngga mau yang awalnya ngga ngerti urusan kamera. Diafragma itu apa, low light, under expose, over expose itu apa. Jadi kita dapat menjelaskan pada customer,” paparnya.

Selama 15 tahun berkarir di perusahaan yang sama, tentu saja melewati banyak suka duka. “Kalau duka bisa dijadikan suka. Misalnya kalau lagi ada event-event persiapannya segala macam. Tapi begitu melihat hasilnya itu seneng sekali. Acara sukses senang. Setelah produk dipakai banyak orang juga senang. Jadi banyakan sukanya lah ya, kalau dukanya ya capek saja” ujar kelahiran 30 Oktober ini. Selain itu, menurut Monika, hubungan baik juga tidak hanya dijalin dengan user tapi juga dengan media sehingga bisa lebih menyampaikan produk-produk sampai dengan positif.

Ada pengalaman yang paling berkesan bagi Monika saat menjalani kariernya, yakni ketika ia harus menjadi MC (master of ceremony) untuk pertama kalinya. Ketika itu, belum setahun ia bekerja di Datascrip, dan ia diminta untuk menjadi MC di salah satu acara formal mengenai seminar kearsipan. Monika yang tidak mengerti apa-apa mengenai kearsipan berusaha dan ternyata ia menyadari bahwa dirinya memiliki bakat untuk bisa menjadi MC. “Dari situ saya kebuka, bahwa setiap orang punya talenta yang mungkin masih ada di dalam. Jadi join di datascrip itu bisa mengembangkan diri lebih baik lagi dari yang sebelumnya,” ia mengungkapkan.

Dalam menjadi seorang profesional, Monika memiliki beberapa tips khusus. Ia menekankan bahwa dirinya harus ulet dan kerja keras. Menangani beberapa produk unggulan mulai dari kamera, printer, scanner diperlukan keahlian yang baik karena semua produk memiliki target masing-masing. “Semua adalah unggulan, printer punya target tersendiri, kita punya target untuk mempertahankan market share di Indonesia. Kamera pun sama kita harus market share nomor satu di Indonesia. Kemudian ada scanner, projector, masing-masing produk itu punya masing-masing target,” Monika menjelaskan.

Kesuksesan dalam memasarkan produk tidak terlepas dari kerjasama tim. Monika mengungkapkan, agar kerja timnya tetap solid, dia mengutamakan saling membantu. ’’Memang dari timnya harus diberikan pengertian kerjasama antar teman. Nggak boleh kerja sendiri-sendiri, harus saling berkoordinasi dan membantu,” tegasnya. Dan Monika bertugas untuk mengingatkan para anggota tim agar semua rencana berjalan dengan lancar.

Dengan apa yang sudah diperoleh Monika saat ini, wanita ramah ini mengaku bersyukur bisa berkarir di perusahaan tempatnya bernaung saat ini. “So far apa yang tidak saya bayangkan saat ini, itu merupakan anugerah buat saya. Kalaupun nanti mau jadi apa lagi, agak klise sih ya, saya mau jadi orang yang baik, yang berguna terutama, concern mengenai pendidikan di Indonesia,” imbuhnya. Meskipun ia sendiri belum mengetahui, dari sisi apa dan dengan format seperti apa ia dapat membantu dunia pendidikan.

Di waktu luang, Monika lebih senang beristirahat di rumah. Saat ini ia sedang memulai untuk menekuni diving. Meskipun, menurutnya, diving memakan banyak waktu, ia berusaha menyesuaikan dengan waktu kerjanya yang padat. Terbukti belum lama ini, ia berlatih diving di Bali. “Walaupun waktu saya tidak banyak, namun saya menyukai hobi ini,” ucapnya. Ia pun memiliki ambisi lain yakni berkeinginan memotret underwater apabila telah menguasai diving dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA