4 Januari 2011

Martina Berto Tingkatkan Produksi Lewat IPO

INDONESIA PLASA

Senin, 3 Januari 2011 19:30 WIB
Jakarta

PT Martina Berto akan menggunakan dana hasil penawaran umum perdana saham (Initial Public Offering/IPO) untuk meningkatkan kapasitas produksi perseroan, khususnya pada colour cosmetics dan skin care.

"Setelah IPO, perusahaan akan meningkatkan kapasitas produksi perseroan, khususnya pada colour cosmetics dan skin care," ujar Direktur Utama PT Martina Berto, Bryan David Emil, di Jakarta, Senin.

Dana hasil dari IPO itu akan dipergunakan untuk pembangunan pabrik baru di Cikarang dan penambahan kapasitas, modernisasi mesin, peralatan serta utilitas sebesar 50 persen. Sekitar 20 persen untuk pembayaran hutang di bank. Sisanya akan digunakan untuk modal kerja perseroan, katanya.

Pada saat ini, lanjut dia, PT Martina Berto berada pada urutan kedua di colour cosmetics dengan pangsa pasar 13,6 persen dan urutan keempat di skin care product dengan pangsa pasar 5,7 persen.

"Dengan melakukan IPO, posisi perusahaan bisa menjadi rangking satu untuk kategori colour cosmetic dan rangking tiga untuk kategori skin care. Kami menargetkan menjadi salah satu perusahaan industri kosmetika dan produk spa terkemuka se-Asia," katanya.

Pada 2010 lalu, perusahaan memperoleh pendapatan sebesar Rp574,773 miliar dengan laba kotor Rp309,003 miliar. Beban usaha Rp258,118 miliar. Laba bersih Rp36,665 miliar.

Direktur Investment Banking PT Trimegah Securities Tbk., Abraham Arief, selaku penjamin emisi mengatakan, perusahaan mengalami kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 11 kali atau senilai Rp3,4 triliun.

Ia menambahkan, kendati IPO perusahaan mengalami kelebihan permintaan hingga 11 kali itu, perusahaan tidak berencana menambah (up size) porsi saham yang ditawarkan.

Selaku penjamin emisi, pihaknya tidak memberikan keistimewaan tertentu bagi investor yang tertarik memiliki saham Martina Berto.

"Semua diberlakukan sama. Ada investor asing, tapi kebanyakan investor lokal," ujarnya.

Ia menyebutkan, pada masa penawaran awal (bookbuilding) telah dialokasikan penjatahan tetap (fixed allotment) sebanyak 98 persen. Sisanya yakni 2 persen ditawarkan melalui penawaran.

PT Martina Berto yang akan diperdagangkan dengan kode saham "MBTO" melepas 355 juta lembar saham baru atau setara dengan 33,17 persen modal yang ditempatkan dan disetor. Kisaran harga penawaran Rp650 hingga Rp850.

Penawaran umum perdana saham kepada investor retail dalam negeri dilakukan pada 3 sampai dengan 7 Januari 2011.

Perusahaan mendapat izin efektif dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 30 Desember 2010 lalu, Martina Berto akan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 13 Januari 2011 mendatang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA