INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Surabaya
Surat Utang Negara diyakini akan didominasi kalangan asing pada tahun 2011 karena kian terbukanya sikap pemerintah terhadap investor asing.
"Membanjirnya dana asing di pasar nasional mengakibatkan sektor keuangan semakin tidak menentu," kata Ekonom Nasional, Anggito Abimanyu, ditemui di "Investor Summit and Capital Market Expo 2010", di Gramedia Expo, Surabaya, Jumat.
Menurut dia, semakin banyaknya dana asing yang masuk ke pasar perdagangan Indonesia maka risiko yang dialami para pemegang saham lebih besar.
"Di sisi lain, risiko yang berasal dari faktor alam cukup menjadi rintangan tersendiri bagi perekonomian nasional, seperti dampak letusan Gunung Merapi," ujarnya.
Bahkan, sebut dia, krisis energi, krisis keuangan, dan krisis pangan cukup memberikan hambatan terhadap laju pertumbuhan ekonomi Indonesia.
"Pada tahun 2011, pertumbuhan ekonomi nasional tidak terlalu konservatif seperti prediksi Hatta Rajasa (Menko Perekonomian - red)atau di posisi 6 persen," paparnya.
Ia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun 2011 berkisar antara 5,7 persen hingga 5,8 persen.
"Di samping itu, Produk Domestik Bruto 2011 diproyeksi tumbuh 6,3 persen atau meningkat dibandingkan estimasi pencapaian tahun 2010 sebesar 5,9 persen," ucapnya menambahkan.
Sementara itu, tambah dia, perkiraan inflasi tahun depan tercapai 6,2 persen atau turun dibandingkan proyeksi inflasi 2010 senilai 5,5 persen.
"Angka tersebut dapat tercapai dengan catatan posisi BI Rate 2011 sebesar 6 persen dan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) naik menjadi Rp9.050,00 per dolar AS," katanya menegaskan.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA