19 November 2010

Akuisisi Unilever-Sara Lee Akuisisi Sara Lee Dinilai Tak Transparan

INDONESIA PLASA BY: TONI.S
Jumat, 19 November 2010 | 13:58 WIB
Puluhan pekerja PT Sara Lee Indonesia menggelar aksi unjuk rasa, Jumat (19/11/2010) di dalam area pabrik mereka di Jalan Raya Bogor KM 26,5, Ciracas, Jakarta Timur. Mereka menuntut uang pesangon atau kompensasi yang memadai pasca-penjualan perusahaan itu kepada pihak lain.

Proses akuisisi Unilever terhadap Sara Lee Indonesia dinilai tidak disampaikan kepada para karyawan secara transparan, terutama hal-hal terkait pemberian hak-hak pesangon karyawan.

"Pernyataan dari perusahaan bahwa proses akuisisi melindungi karyawan ternyata tak terbukti karena jumlah pesangon dan opsi yang ditawarkan sangat minimalis," kata Koordinator Aksi Mogok Kerja Karyawan Sara Lee Indonesia, Darul, dalam siaran persnya, Jumat ( 19/11/2010 ) di Jakarta.

Darul mengatakan, para pekerja menuntut manajemen untuk menghargai Pengabdian Masa Kerja Karyawan terhadap Sara Lee Indonesia dengan memberikan kompensasi sesuai hak-haknya. "Selama belasan tahun kami memberi kontribusi membesarkan perusahaan hingga pabrik kita ini meraih predikat Centre of Excellent (CoE). Tapi, aspirasi kami tak pernah ditanggapi oleh manajemen," ujarnya.

Tidak terbuktinya proses akuisisi melindungi karyawan muncul dalam presentasi Direktur HRD Sara Lee Indonesia, Erna Mukti pada karyawan. Darul menunjukkan kata-kata 'paling sedikit' dalam UU Ketenagakerjaan Pasal 156 ayat 2 yang dihilangkan dalam presentasi tersebut.

Darul yang juga Ketua Serikat Pekerja Sara Lee Indonesia mengungkapkan, Sara Lee International saat ini sedang dalam proses akuisisi oleh Unilever dengan nilai 1, 275 miliar euro (setara Rp 16 triliun) pada bisnis unit Body Care. PG juga mengakuisisi perusahaan yang berbasis di Utrecht (Belanda) ini pada bisnis penyegar udara dengan nilai 320 juta Euro.

Sedangkan bisnis Insectice diakuisisi oleh Godrej ( 185 juta euro) dan oleh SC Johnson ( 153 ,5 juta euro). "Masih ada bisnis shoe care yang masih dalam proses penawaran. Pembayaran semua akuisisi tersebut dilakukan secara tunai," terang Darul.

Ia menjelaskan, unit bisnis Body Care di Sara Lee International punya omset per tahun senilai 750 juta euro dengan EBITDA 128 juta euro. Artinya, nilai akuisisi Body Care itu sama dengan laba perusahaan selama 10 tahun.

Karyawan merasa yakin perusahaan, baik Sara Lee maupun pihak pembeli (Unilever) punya kekuatan finansial atau daya bayar luar biasa. "Perkiraan nilai tuntutan karyawan itu cuma Rp 172 miliar atau 1, 075 persen dibandingkan lagi dengan cost ratio promosi yang selama ini dijalankan, yakni antara 5 dan 8 persen," terang Darul.

Sara Lee adalah sebuah grup perusahaan multinasional yang memproduksi sejumlah produk terkenal di dunia. Sebut saja, Zwitsal, Purol, She, Kiwi, Brylcreem, Densol dan sebagainya. Sara Lee Indonesia yang berlokasi di Jalan Raya Bogor KM 27 Ciracas, Jakarta Timur, meliputi tiga perusahaan, yakni PT Sara Lee Indonesia, PT Sara Lee Household Indonesia dan PT Sara Lee Body Care Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA