19 Januari 2011

Danareksa Proyeksikan IHSG BEI 2011 Tembus 4.100

INDONESIA PLASA

Rabu, 19 Januari 2011 19:48 WIB
Jakarta

Danareksa Research Institute memproyeksikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada 2011 akan menembus level 4.100 poin, yang didorong terus berlanjutnya pertumbuhan ekonomi.

"Indeks saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) bisa mencapai 4.100 poin, dari penutupan 2010 pada level 3.703,512 poin," kata Vice President Equity Research Chandra Pasaribu di Jakarta, Rabu.

Di sela Market Outlook 2011, "Perkembangan dan Prospek Perekonomian Indonesia" itu Chandra menyatakan optimisme indeks menyentuh level 4.100 poin akan dipengaruhi seberapa besar pertumbuhan ekonomi nasional.

Berdasarkan Danareksa Research Institute, pertumbuhan ekonomi Indonesia ada tahun 2011 akan mencapai 6,38 persen, dengan mesin pertumbuhan yang berimbang antara konsumsi, investasi dan ekspor.

Chandra menuturkan, biasanya dalam situasi pertumbuhan ekonomi yang meningkat akan menopang daya beli masyarakat.

Membaiknya faktor pisikologis akan memicu sentimen positif di pasar saham.

Ia menjelaskan, sektor komoditi dan utilities merupakan sektor yang peningkatannya berlanjut pada tahun 2011.

Menguatnya sektor komoditi terkait dengan tren peningkatan harga di pasar internasional sejalan dengan proses pemulihan perekonomian di sejumlah wilayah seperti Amerika Serikat dan Eropa.

Meski begitu, ia menambahkan pasar juga akan dipengaruhi seberapa besar dampak inflasi.

Laju inflasi pada tahun 2011, diperkirakan akan bergerak pada level 6,2 persen, sedikit menurun dibanding inflasi 2010 yang mencapai pada kisaran 6,96 persen.

Selain itu, faktor suku bunga juga akan mempengaruhi situasi perdagangan, terutama sektor konsumer.

Selain itu, pada tahun 2011 sentimen pasar juga dipengaruhi seberapa besar dampak dari kebijakan pemerintah terutama pada pengambilan keputusan menaikkan bahan bakar minyak bersubsidi.

"Kalau pemerintah jadi menaikkan BBM, tentu akan memicu tingkat inflasi," ujarnya.

Secara keseluruhan, optimisme membaiknya perdagangan tercermin dari peningkatan nilai transaksi saham.

Tahun 2011 nilai transaksi saham rata-rata akan mencapai Rp5,5 triliun, naik dari tahun 2010 rata-rata Rp4,5 triliun per hari.

Melonjaknya transaksi, lebih dipicu bertambahnya jumlah saham perusahaan yang listing (IPO) di BEI.

"Akhir tahun lalu ada sejumlah emiten baru seperti Krakatau Steel, ditambah dengan rencana masuknya Garuda Indonesia akan menambah maraknya perdagangan saham," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA