INDONESIA PLASA
Senin, 10 Januari 2011 13:25 WIB
Wakil Presiden Boediono
Wakil Presiden Boediono meniai pertumbuhan ekonomi 2011 sebesar 6,4 persen terlalu rendah karena Indonesia memiliki potensi ekonomi yang besar.
"Saya kira 6,4 persen terlalu rendah kalau bisa menggunakan potensi kita. Saya melihat Indonesia kemampuannya jauh dari apa yang kita capai," katanya saat menutup sesi pertama pengarahan tiga menteri koordinator kepada kepala daerah seluruh Indonesia di Jakarta Convention Center, Senin.
Boediono melihat tidak mustahil pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai tujuh hingga delapan persen pada 2011.
Kuncinya, kata Wapres, adalah menggunakan energi sebaik mungkin termasuk energi sosial, serta meningkatkan kekuatan di bidang listrik dan migas.
"Energi sosial yang luar biasa membawa kita kepada kemerdekaan dengan bambu runcing. Energi yang tidak kelihatan. Landasan kita mencapai potensi yang lebih baik lagi, tujuh hingga delapan persen per tahun tidak mustahil bagi kita," tuturnya.
Pada sesi pertama arahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat kerja dengan kepala daerah seluruh Indonesia, Presiden menyebutkan sasaran pertumbuhan ekonomi pada 2011 adalah 6,4 persen.
Yudhoyono juga menyebutkan target inflasi sebesar 5,3 persen, pengangguran tujuh persen, dan angka kemiskinan 11,5 - 12,5 persen.
Sasaran itu, menurut Presiden, dicapai dengan sumber daya finansial APBN Tahun 2011 sebesar Rp1.229,6 triliun atau 9,2 persen lebih tinggi dari APBN 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA