10 Januari 2011

Harga Cabai Rp250.000/kilogram di Kotabaru

INDONESIA PLASA

Senin, 10 Januari 2011 08:00 WIB
Kotabaru
Pedagang bakso dan warung makanan di Kabupaten Kotabaru, Kalimantan Selatan, akhir-akhir ini resah karena harga cabai mencapai Rp250.000 per kilogram.

Seorang pedagang bakso di sekitar taman rekreasi Sarang Tiung, Kotabaru, Senin, Umi Rangga, mengatakan, sudah lebih sepekan harga cabai di pasar harian di Kotabaru mencapai Rp250.000 per kilogram.

"Kami tidak bisa berbuat apa-apa selain pasrah dan terpaksa membeli cabai dengan harga seperti `harga emas` itu," kata pedagang bakso asal Kediri.

Menurut dia, selama berjualan bakso lebih 10 tahun, belum pernah mengalami harga cabai mencapai di atas Rp100.000 per kg.

Namun belakangan ini, harga cabai di Kotabaru selalu berfluktuatif, mulai dari Rp60.000-Rp250.000 per kg.

Padahal, kata dia, dalam kondisi normal, harga cabai di pasar-pasar harian dan pasar induk pasar Kemakmuran di Kotabaru kisaran Rp30.000-Rp35.000 per kg.

Pernah terjadi kenaikan harga cabai mencapai Rp60.000 per kg, kata dia, tetapi terjadi saat menjelang hari-hari besar Islam atau hari besar nasional.

Namun belakangan ini, kenaikan harga cabai terjadi pada hari-hari biasa, karena menurut sejumlah pedagang, cabai yang mereka jual dikirim dari Surabaya, Sulawesi dan Nusa Tenggara Barat.

Menurut Zulaikha seorang ibu rumah tangga, kendati harga cabai Rp250.000 per kg, namun tidak semua pedagang sayuran menjual cabai, karena barangnya juga langkah.

Pedagang bakso, mie kuah, dan warung makanan mengaku, saat harga cabai melambung tinggi, mereka terpaksa membatasi penggunaan sambal.

"Meskipun harga cabai melonjak hingga 800 persen, makanan yang kami jual tetap harga lama, jika dinaikkan menyesuaikan harga cabai kami takut langganan pada lari," seloroh sejumlah pedagang.

Pedagang berharap, agar harga cabai tidak berfluktuatif dan tidak selalu menggantungkan kiriman dari luar daerah, pemerintah daerah diminta untuk membuat program perkebunan cabai.

Sementara itu, menyikapi naiknya harga cabai, Dinas Pertanian Kalsel berencana menyiapkan lahan pertanian seluas 75 hektare untuk menanam cabai pada tiga kabupaten.

Kepala Dinas Pertanian Kalsel Sriyono di Banjarmasin, Rabu (5/1) mengatakan, rencana menambah luas lahan tersebut untuk mengantisipasi lonjakan harga cabai yang kini mencapai Rp100 ribu per kilogram.

Menurut dia, pembukaan lahan baru untuk pertanian cabai tersebut terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Selatan, dan Kota Banjarbaru masing-masing 25 hektare.

Pada 2010, kata dia, juga telah dibuka lahan seluas 25 hektare untuk tanaman cabai di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Sementara itu, lahan pertanian cabai yang telah produksi seluas 601 hektare dengan total produsi 3.200 ton atau sekitar 20-30 persen dari kebutuhan cabai Kalsel.

Dengan dibukannya lahan sentra penanaman cabai tersebut, kata dia, diharapkan ke depan kebutuhan cabai Kalsel tidak tergantung dengan daerah lain.

"Untuk merangsang petani untuk menanam di lahan yang telah dibuka tersebut kami harap ada bantuan pemerintah untuk meningkatkan produksi," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA