Kurs rupiah terhadap dollar AS di pasar spot antarbank Jakarta pada Selasa (12/10/2010) sore, turun karena pelaku pasar terus melepas mata uang Indonesia, meski dollar AS di pasar regional melemah.
Nila tukar rupiah terhadap dollar AS turun 14 poin menjadi Rp 8.922-Rp 8.932 per dollar dibanding penutupan hari sebelumnya Rp 8.913-Rp 8.923.
Direktur Currency Management Group, Farial Anwar di Jakarta, Selasa mengatakan, koreksi terhadap rupiah, karena pelaku masih melepas rupiah. "Pelaku pasar melepas rupiah hanya untuk mencari untung setelah mengalami kenaikan yang cukup tajam," katanya.
Selain itu, menurut Farial Anwar, karena Bank Indonesia (BI) mempunyai kepentingan terhadap pendapatannya dari ekspor. "Karena, apabila rupiah terus menguat maka pendapatan dari ekspor akan makin berkurang," ucapnya.
Menurut dia, kalau rupiah naik maka bagi masyarakat akan sangat menguntungkan, dan subsidi pemerintah terhadap bahan bakar minyak (BBM) akan berkurang. "Kelebihan subsidi pemerintah itu akan dapat dimanfaatkan untuk pembangunan sekolah, sarana ibadah dan kebutuhan lain bagi masyarakat luas," katanya.
Karena itu, lanjut dia, kenapa kenaikan rupiah ditahan bukan dibiarkan. Jangan hanya memikirkan eksportir saja, tapi melihat kepentingan masyarakat secara luas. "Kami optimis pemerintah dan BI sedang mempelajari sejauh mana kenaikan rupiah itu bisa terjadi," ucapnya.
12 Oktober 2010
PELAKU AMBIL UNTUNG RUPIAH MELEMAH
INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.
Valas
Staf penukaran valuta asing di kawasan Kwitang, Jakarta, memeriksa lembaran dollar Amerika
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA