8 November 2010

Mafia Pajak "Gayus" "Bentar-bentar Betulin" Rambut

INDONESIA PLASA
Senin, 8 November 2010 | 13:21 WIB
Gayus Tambunan saat mengikuti salah satu persidangan kasus mafia pajak di PN Jaksel (kiri). (Kanan) Seorang penonton yang mirip Gayus sedang menyaksikan pertandingan tenis Commonwealth Bank Tournament of Champions di Nusa Dua, Bali, Jumat (5/11/2010).

Duduk manis di tengah penonton Tournament Commonwealth Bank of Champions di Nusa Dua, Bali, Jumat (5/11/2010) malam, orang yang mirip Gayus Halomoan Tambunan terlihat sebentar-sebentar membetulkan rambutnya.

"Selain itu, dia juga sering menutup mulut atau hidungnya," kata fotografer Kompas, Agus Susanto, yang berhasil mengabadikan foto orang mirip Gayus itu, Senin (8/11/2010).

Menurut Agus, orang mirip Gayus itu terlihat tidak juga terlihat bicara dengan penonton lain di sekitarnya. Perhatiannya hanya tertuju ke lapangan, di mana petenis dunia Daniela Hantuchova sedang bertanding melawan Yanina Wickmayer.

Apakah dia terlihat salah tingkah karena mengetahui dibidik kamera? "Kayaknya enggak, Mas. Saya motretnya, kan dari jauh, dari seberang lapangan. Dia tidak lihat," kata Agus.

Agus menduga, kalaupun orang mirip Gayus itu sebentar-sebentar membetulkan rambutnya, itu mungkin karena dia kurang nyaman dengan rambutnya yang diyakini Agus sebagai wig atau rambut palsu.

Ada Ical juga

Kehebohan wartawan peliput turnamen tennis kelas dunia di Nusa Dua, Bali, itu tidak hanya berhenti pada "Gayus". Sebab, hari berikutnya terlihat juga Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie atau biasa disebut Ical pada hari Sabtu. Apalagi, bos kelompok Usaha Bakrie itu tidak duduk di bangku VIP.

Keberadaan Ical awalnya tidak tercium wartawan. Mereka baru menyadari keberadaan Ical ketika mantan Ketua KONI Agum Gumelar yang nonton tenis bersama istrinya, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar, dan anaknya, Ami, memanggil-manggil Ical.

"Ical, ngapain di situ. Ke sini saja," teriak Agum. Mendengar teriakan itu, Ical akhirnya berdiri dan akan segera menuju tempat Agum dan keluarganya duduk, tetapi dicegah petugas. Aturan main di dunia tenis bagi penonton memang ketat. Tidak boleh penonton pindah tempat seenaknya.

Akhirnya, Ical baru bergabung dengan Agum ketika pemain sedang beristirahat untuk melap keringat, ketika poin ganjil.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA