20 Oktober 2010

BANKIR BANTAH PUBLIKASI BANK DUNIA

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Suku Bunga

Bank Indonesia (BI) dan kalangan perbankan menanggapi beragam hasil publikasi Bank Dunia yang menyatakan tingginya suku bunga kredit sebagai penghambat pemberian kredit ke sektor UMKM. Bank Indonesia (BI) pun tampaknya akan segera merespon hal ini. Salah satunya adalah keharusan bank mengumumkan suku bunga dasar kredit mereka.

Gubernur BI Darmin Nasution menerangkan, tujuan kebijakan ini bermaksud membuat perbankan makin transparan. "Kita nanti bisa tahu biaya-biaya perbankan yang menjadi alasan bank menetapkan bunga kreditnya," kata Darmin beberapa waktu lalu.

Direktur Kredit PT Bank Mega Tbk Daniel Budirahaju menegaskan, salah satu kesimpulan Bank Dunia tentang suku bunga kredit ini agak keliru. Pasalnya, kata Daniel, hingga akhir Agustus 2010, suku bunga kredit bank di Indonesia terus menurun.

Daniel bilang, suku bunga itu tidak bisa menjadi satu-satunya alasan yang bisa menjelaskan bagaimana fungsi intermediasi perbankan berjalan. "Sebab, ada faktor infrastruktur, birokrasi, dan undisbursed loan," tegasnya.

Senada, Direktur Kredit UMKM dan Bank Perkreditan Rakyat (BPR) BI Edy Setiyadi menegaskan, kredit menunjukkan peningkatan yang signifikan dan suku bunga terus menurun. "Data penyaluran kredit modal kerja (MKM) sampai Agustus naik 25,5 persne. Penyaluran MKM juga sudah 79 persen dari RBB (Rencana Bisnis Bank) tahunan," tutur Edy.

Ketua Perhimpunan Bank-bank Umum Nasional (Perbanas) Sigit Pramono menilai, pengumuman suku bunga dasar kredit tak akan otomatis membuat suku bunga kredit turun. "Jadi, BI sebaiknya tetap mempertimbangkan pasar sebagai acuan," imbuh Sigit

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA