Rabu, 20 Oktober 2010 | 06:53 WIB
Rasa percaya diri para pelaku pasar terhadap prospek rupiah membuat mata uang lokal kembali menguat ditengah jatuhnya mata uang kawasan Asia terhadap dolar Amerika Serikat (AS).
Pada transaksi di pasar uang Selasa (19/10) kemarin nilai tukar rupiah ditutup menguat tipis 15 poin (0,06 persen) menjadi 8.918 dari posisi sehari sebelumnya di 8.923 per dolar AS.
Praktisi pasar uang salah satu bank di Jakarta, Lindawati Susanto mengatakan bursa saham yang kembali naik dan indeks mendekati level 3.600 lagi memberikan sentimen positif bagi rupiah. Rupiah ditransaksikan dalam kisaran sempit 8.925 – 8.935 per dolar AS. “Volatilitas rupiah sekarang tidak selebar dulu,” kata Linda.
Peluang penguatan rupiah sebenarnya masih sangat besar, namun Bank Indonesia (BI)yang konsisten menjaga dipasar membuat mata uang lokal tetap tertahan mendekati level 8.900 per dolar AS.
Kondisi ekonomi kawasan regional yang lebih cepat pulih dari krisis bandingkan kawasan Eropa dan AS membuat para pengelola dana terus menyerbu kawasan Asia termasuk Indonesia. “Suku bunga yang masih menarik 6,5 persen dan inflasi yang tetap terkendali menjadi daya tarik masuknya aliran dana asing ke pasar unstrumen invetasi domestik,” paparnya.
Untuk hari Rabu besok rupiah diprediksikan akan ditransaksikan dalam rentang antara 8.920 hingga 8.940 per dolar AS.
Cadangan devisa BI yang semakin besar mencapai US$ 86 miliar membuat pasar optimis bahwa bank sentral mampu mengelola dan menjaga stabilitas rupiah dipasar dalam kisaran saat ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA