JAKARTA: Indeks harga saham gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini diprediksi melemah dan bergerak di kisaran 3.575-3.605, dipengaruhi oleh penurunan bursa global dan harga komoditas.
"Penurunan indeks di bursa global dan regional serta harga komoditi diperkirakan menjadi sentimen negatif bagi perdagangan saham di BEI [Bursa Efek Indonesia]," ujar Kepala Riset PT Mega Capital Indonesia Danny Eugene dalam riset hariannya pagi ini.
Disamping itu, lanjutnya, kondisi indeks yang telah overbought membuat aksi ambil untung (profit taking) masih berpotensi terjadi.
Dia juga menetapkan target support dan resistance pada perdagangan berikutnya hari ini di kisaran 3.555-3.620. Pergerakan indeks saham akan bervariasi dan cenderung berpotensi menurun.
Menurut dia, prediksi itu didasari penurunan beberapa bursa global, Eropa, dan AS pada perdagangan kemarin atau dini hari tadi, antara lain adalah Nasdaq yang turun 1,76%, Dow Jones 1,48%, dan S&P 500 melemah 1,59%.
Pelemahan itu menyusul peningkatan suku bunga pinjaman dan deposito setahun di China sebesar 0,25% atau 25 basis poin untuk mencegah bubbling di sektor realestat dan mencegah inflasi yang lebih besar.
Dia mencatat pada perdagangan kemarin, IHSG ditutup menguat tipis sebesar 0,73% dan bergerak pada teritori positif dengan kontribusi penguatan terbesar dari sektor perdagangan dan industri dasar.
Sementara itu, lanjut Danny, sektor pertambangan menjadi satu-satunya sektor yang melemah. Rerata indeks di bursa Asia ditutup menguat kecuali indeks Kospi, Korea Selatan, dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS ditutup di level Rp8.925 per dolar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
INDONESIA PLASA