17 Oktober 2010

SAMPAH RESTORAN DI INGGRIS CAPAI 600.000 TON PER TAHUN

INDONESIA PLASA BY:Toni Samrianto.

Riset menyebutkan sampah makanan dari restoran di Inggris mencapai 600.000 ton per tahun yang di antaranya disumbang oleh jenis makanan dengan porsi super besar.

Setiap tahun sampah makanan dari restoran semakin menggunung. Salah satunya disebabkan besarnya porsi makanan restoran.

Menurut riset, restoran-restoran di Inggris sedikitnya membuang sampah sebesar 600.000 ton setiap tahun. Atau bisa dikatakan setiap orang membuang hampir setengah kilogram setiap kali makan.

Penyebab masalah ini tak lain perilaku restoran yang meniru rekanan mereka di Amerika Serikat dengan menyediakan porsi makanan yang terlalu besar.

Laporan tersebut dilansir oleh Sustainable Restaurant Association (SRA). Lembaga baru ini dibentuk oleh sejumlah pemilik restoran seperti Henry Dimbleby, owner jaringan makanan cepat saji Leon, dan Mark Sainsbury, wakil pemilik hotel Zetter di timur London.

Managing Direktur SRA Simon Heppner mengatakan tidak semua dari 27.000 restoran di Inggris bertindak sembarangan.

"Jelas ada perbedaan di antara restoran-restoran itu. Bagi restoran yang independen, tidak masuk jaringan, tentu akan menyajikan makanan yang lebih banyak di atas piring. Ini untuk memberi nilai lebih bagi pelanggan. Adapun, jaringan restoran besar cenderung mengurangi porsi makanan untuk menghemat," katanya seperti dikutip The Independent edisi Minggu ini.

Sampah makanan (food waste) menjadi isu hangat dalam beberapa tahun belakangan ini. Rumah tangga di Inggris \'memproduksi\' limbah sebesar 12 juta ton setiap tahun dengan potensi kerugian sebesar 12 miliar pound.

Sementara dari sektor manufaktur menghasilkan 5 juta ton limbah, termasuk kontribusi dari industri katering seperti pub-pub dan katering kantoran, dan pusat kebugaran sebanyak 3 juta ton makanan. Ditambah dari sektor ritel sebesar 1,4 juta ton.

Pihak supermarket mendapat tekanan untuk menghentikan program Bogofs atau buy one get one free karena memberi peluang pembeli membuang satu produk yang gratis. Ini dianggap bisa memperburuk masalah ini.

SRA yang menganalisa berapa banyak makanan yang layak di 10 restoran di London, menyebutkan hampir 5% makanan kadaluwarsa. Jika dihitung setiap restoran rata-rata dapat mengurangi banyaknya makanan yang dibuang sebesar 20%, maka dapat mengurangi 4 ton sampah makanan per tahun.

Sejumlah jaringan penyedia makanan mulai mencoba mengurangi makanan sisa. Pizza Hut, yang memiliki lebih dari 700 outlet di Inggris tetapi bukan dari anggota SRA, tengah melaksanakan proyek percontohan megurangi sampah di salah satu restorannya.

Heppner mengharapkan langkah yang diambil oleh Pizza Hut juga dilakukan semua sektor.

Meski begitu tidak semua pihak menganggap food waste ini sebagai sebuah masalah. Peter Backman, yang memimpin Horizons, konsultan jasa makanan, berpedapat pengelola katering mempunyai alasan sendiri.

"Mereka tidak suka membuang begitu saja apapun karena itu akan menambah biaya," katanya.

Hal senada juga dilontarkan oleh John Torode, pemilik Smiths and Smithfield di timur London. Dia tidak begitu mempermasalahkan makanan sisa ini.

Namun, beberapa chef yang disurvei dalam laporan ini mengaku mulai belajar dari hasil riset. Seperti Nitin Padwal, chef kepala di Petrichor di Hotel Cavendish dan Michael Howie, chef kepala Three Stags.

"Besarnya sampah makanan yang disebutkan survei ini membantu staf kami mengerti seharusnya berapa besar sampah makanan yang dihasilkan. Dan penting untuk menguranginya," kata Howie.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INDONESIA PLASA